Zig vs Rust: Mana yang Lebih Cocok untuk Pengganti C?

Dunia pemrograman sistem saat ini sedang ramai dengan dua bahasa baru yang digadang-gadang sebagai penerus C yaitu Zig dan Rust. Keduanya punya tujuan yang sama—memberikan kontrol penuh ke programmer dengan performa setara C—tapi pendekatannya sangat berbeda.

Filosofi & Desain

• Rust: fokus pada memory safety lewat sistem ownership dan borrow checker.
• Zig: fokus pada kesederhanaan, tanpa runtime tersembunyi, dan memberi kontrol penuh ke programmer.

Perbandingan Singkat Zig vs Rust

Aspek	Rust 🦀	Zig ⚡
Memory Safety	Borrow checker, aman dari data race & use-after-free	Manual, programmer yang mengatur allocator
Runtime	Minimal (no GC, tapi ada stdlib)	Zero runtime, tidak ada kode tersembunyi
Package Manager	Cargo (dewasa & kaya fitur)	Masih sederhana, ekosistem kecil
Learning Curve	Cukup curam, banyak konsep baru	Lebih landai, mirip C
Interop	Bagus dengan C via extern "C"	Sangat kuat, bisa ganti gcc/clang langsung
Use Case	Web backend, sistem besar, blockchain, tools	OS dev, embedded, game engine, cross-compile

Contoh Kode: Hello World + Memory Allocation

Rust

use std::alloc::{alloc, dealloc, Layout};

fn main() {
    // Hello World
    println!("Hello, world from Rust!");

    let layout = Layout::array<i32>(5).unwrap();
    unsafe {
        let ptr = alloc(layout) as *mut i32;
        if ptr.is_null() {
            panic!("allocation failed");
        }

        for i in 0..5 {
            ptr.add(i).write(i as i32 * 2);
        }

        for i in 0..5 {
            println!("Value[{}] = {}", i, ptr.add(i).read());
        }

        dealloc(ptr as *mut u8, layout);
    }
}

Zig

const std = @import("std");

pub fn main() !void {
    const stdout = std.io.getStdOut().writer();

    try stdout.print("Hello, world from Zig!\\n", .{});

    var gpa = std.heap.GeneralPurposeAllocator(.{}){};
    const allocator = gpa.allocator();

    var array = try allocator.alloc(i32, 5);
    for (array, 0..) |*item, i| {
        item.* = @intCast(i * 2);
    }

    for (array, 0..) |item, i| {
        try stdout.print("Value[{d}] = {d}\\n", .{ i, item });
    }

    allocator.free(array);
}

Kesimpulan

Jadi, pilih Rust kalau kamu butuh memory safety ketat, ekosistem besar, dan ingin bikin sistem kompleks seperti web backend atau tools skala besar.

Tapi kalau kamu lebih suka bahasa yang sederhana, tanpa runtime tersembunyi, dan ingin kontrol penuh ala C (terutama untuk embedded, OS dev, atau game engine), maka Zig adalah pilihan menarik.

Kedua bahasa ini sama-sama menarik, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan proyekmu. Kalau kamu sudah terbiasa dengan C/C++, Zig terasa lebih natural. Kalau kamu butuh safe concurrency dan ekosistem besar, Rust jawabannya.